inventarisasi bencana
Inventarisir
Bencana Kabupaten Purworejo
A. Bencana Alam
No
|
Bahaya
|
Vulnerability
|
Risk
|
Capability
|
Usaha
Yang Ditingkatkan Untuk Mengurangi Resiko
|
1
|
Tanah Longsor
|
Hilangnya tanaman penutup lahan,
banyaknya rumah-rumah warga di kawasan lereng perbukitan, pembukaan lahan
hutan untuk lahan pertanian (faktor fisik).
Kebanyakan warga yang berada di
wilayah rawan longsor merupakan kaum wanita, anak-anak dan lansia, karena
kebanyakan kepala keluarga pada daerah yang rawan akan bencana longsor pergi
mencari nafkah di luar kawasan rawan longsor tersebut. Perilaku warga yang
kurang pengetahuan akan mitigasi bencana dan pencegahan terhadap bencana
longsor masih minim. Seperti tidak adanya upaya penanaman kembali kawasan
yang sudah jarang vegetasinya maupun pembangunan rumah-rumah warga di
lereng-lereng bukit (faktor sosial).
Kemampuan masyarakat dalam menghadapi
bencana longsor yang kemungkinan terjadi pada daerah mereka kebanyakan berada
dalam kondisi ekonomi menengah kebawah. Sehingga mereka memiliki kemampuan unttuk
memulihkan keadaan kembali normal seperti sedia kala cukup lambat dan cukup
sulit (faktor ekonomi).
|
a.
Untuk kecamatan yang memiliki
resiko bencana longsor dengan tingkat risiko tinggi yaitu kecamatan Purworejo,
Kutoarjo, Kemiri, Pituruh, Bruno, Bagelen, Loano, Bener dan Kaligesing.
b. Untuk
kecamatan yang memiliki potensi resiko bancana longsor sedang sampai rendah
yaitu kecamatan Purwodadi, Grabag, Bayan, Banyuurip, Ngombol, Gebang, dan Butuh.
|
Penanaman kembali lahan gudul dengan
tanaman yang memiliki akar kuat dalam menahan pergerakan tanah.
|
Usaha yang yang dapat ditingkatkan
untuk mencegah terjadinya longsor yaitu dapat dilakukan dengan cara reboisasi
atau penanaman kembali lahan yang telah gundul dengan pohon-pohon yang
memiliki akar yang kuat dalam menahan pergerakan tanah.
Usaha lainnya yang dapat diterapkan
yaitu dengan membuat peraturan mengenai penggunaan lahan, seperti larangan
pembuatan rumah di lereng-lereng bukit atau tebing yang memiliki potensi
longsor.
Perlu dilakukan pula penyadaran pada
masyarakat tentang betapa pentingnya menjaga lingkungan agar tetap lestari
dan tetap terjaga.
|
2
|
Banjir
|
Terdapat beberapa sungai yang cukup
besar yang melalui Kabupaten Purworejo. Sungai-sungai tersebut antara lain Sungai
Bogowonto dan Sungai Jali faktor banjir juga dipengaruhi oleh adanya
pendangkalan sungai yang disebabkan oleh sedimentasi oleh material yang
terbawa oleh aliran sungai (faktor fisik).
Warga yang berada di kawasan rawan
banjir yang ada di Purworejo memang kebanyakan adalah wanita dan anak-anak. Warga
di kawasan rawan banjir ini ada yang telah terlatih mengenai mitigasi bencana
banjir, namun tidak sedikit yang masih belum mengerti akan bagaimana cara
atau prosedur mitigasi banjir. Bencana banjir huga diakibatkan dari perilaku
warga yang kurang tertib, seprti membuang sampah di sungai dan membangun
bangunan di bantaran sungai (faktor sosial).
Warga yang masuk ke dalam kawasan
rawan banjir rata-rata berada di dalam kondisi ekonomi yang kurang. Sehingga
warga agak kesulitan dalam melakukan pemulihan ke keadaan semula setelah
mereka mengalami bencana banjir (faktor ekonomi).
|
Daerah yang mempunyai
potensi tinggi terkena bencana banjir adalah kecamatan Butuh, Purworejo,
Bagelen, Ngombol, Purwodadi dan Grabag. Sedangkan di kecamatan lain potensi
terjadinya banjir masih dalam taraf sedang.
|
Dalam usaha mencegah terjadinya banjir
pemerintah dan warga sekitar telah membangun tanggul yang bisa menahan luapan
air sungai. Usaha lain yang dilakukan dalam mencegah banjir adalah dengan
membuat peraturan yang melarang warga membuang sampah ke sungai dan juga
melarang warga membangun rumah atau bangunan lainnya dibantaran sungai.
|
Usaha atau upaya yang perlu
ditingkatkan untuk mencegah terjadinya banjir ialah peningkatkan kesadaran
masyarakat akan kesadaran tidak membuang sampah ke sungai. Karena sampah yang
dibuang ke sungai kan menyebabkan tersumbatnya aliran air sungai. Pemerintah
bersama masyarakat juga dapat membangun tanggul disepanjang sungai yang
memiliki potensi banjir yang tinggi. Setelah pembangunan tanggul dilakukan
maka pemerintah beserta masyarakat juga melakukan perawatan terhadap tanggul
tersebut agar tetap berfungsi dengan baik. Kemudian juga dapat dibuat
sumur-sumur resapan di kawasan perkotaan ataupun di kawasan permukiman untuk
mengurangi genangan air yang diakibatkan oleh adanya hujan.
|
3
|
Erosi Oleh Air Laut
|
Letak Kabupaten Purworejo yang
berbatasan dengan Samudera Hindia menyababkan Purworejo memiliki beberapa
pantai. Pantai-pantai tersebut adalah Pantai Jatimalang, Pantai Keburuan,
Pantai Jatokontal, dan Pantai Ketawang. Keadaan ombak yang ada di pantai di
sekitar Purworejo sering kali besar dan tinggi ditambah pula pantai yang ada
dalam keadaan terbuka.
|
Daerah yang mempunyai resiko sedang
sampai tinggi terhadap bencana erosi oleh air laut ini adalah Kecamatan
Purwodadi, Kecamatan Grabag, dan Kecamatan Ngombol.
|
1. Diberlakukannya
larangan penambangan pasir pantai di sepanjang pantai yang ada di Purworejo.
2. Mulai
ditanam tanaman pantai seperti pohon bakau di dekat Pantai Ketawang.
|
Usaha yang perlu ditingkatkan adalah
meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar untuk menjaga kelestarian pantai.
Penanaman tanaman pantai seperti pohon bakau juga bisa ditingkatkan untuk
mencegah terjadinya erosi oleh air laut tersebut. Jika diperlukan juga pemerintah
dan masyarakat sekitar membangun semacam bangunan yang dapat memecah ombak
sehingga ombak yang sampai ke pantai tidak sampai menyebabkan erosi.
|
B.
Bencana
Non-Alam
No
|
Bahaya
|
Vulnerability
|
Risk
|
Capability
|
Usaha
Yang Ditingkatkan Untuk Mengurangi Resiko
|
1
|
Kecelakaan Lalu Lintas
|
Faktor fisik: kondisi alam di
Kabupaten Purworejo terutama di kawasan utara dan Timur Kabupaten Purworejo
memiliki morfologi yang kasar. Morfologinya seperti perbukitan dan lembah.
Kondisi jalan yang terdapat di wilayah tersebut juga berliku-liku dan ada
jalan yang berbatasan langsung dengan jurang. Sedangkan untuk wilayah
Kabupaten Purworejo yang memiliki kondisi morfologi yang datar kendalanya
adalah ada beberapa jalan yang memiliki kondisi jalan yang kurang baik.
Selain kondisi jalan yang kurang baik ada pula kondisi jalan yang memiliki
tikungan atau jalan yang berliku tajam yang sering kali menyebabkan
kecelakaan.
Faktor Sosial: banyaknya permukiman
dan bangunan yang berada di pinggir jalan juga sering menyebabkan kecelakaan
karena menghalangi pandangan pengemudi kendaraan terhadap jalan. Perilaku
pengendara yang kurang tertib juga dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Banyak pelajar yang belum berhak untuk menggunakan kendaraan bermotor dan
belum memiliki SIM sudah mengendarai sepeda motor untuk beraktivitas. Banyak
juga pengendara yang tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas seperti menerobos
lampu merah dan melanggar rambu-rambu yang lainnya.
Kondisi Ekonomi: terdapat banyak pasar
yang berada di dekat jalan raya. Banyak penjual yang membuka lapaknya di
pinggir jalan sehingga tidak jarang membuat arus lalu lintas terhambat. Tidak
jarang banyak pengunjung yang menyeberang jalan dengan seenaknya sehingga
sering menyebabkan kecelakaan seperti tabrakan.
|
Wilayah yang memiliki resiko besar
terjadinya kecelakaan lalu lintas yaitu jalan raya yang cramai seperti jalan
yang menghubungkan antara Propinsi Jawa Tengah dan Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Jalan tersebut sangat ramai dilalui kendaraan besar seperti bus
dan truk. Selain kendaraan-kendaraan besar banyak juga kendaraan yang
melintas yang digunakan oleh para penglaju dan masyarakat umum lainnya.
Sebenarnya, tidak menutup kemungkinan
pula kecelakaan lalu lintas terjadi di jalanan perdesaan yang masih sepi.
Jalanan dengan kondisi yang tidak terlalu ramai juga tidak menutup
kemungkinan untuk terjadinya kecelakaan lalu lintas.
|
1. Pembuatan
dan pemasangan rambu-rambu lalu lintas.
2. Pembuatan
peraturan atau undang-undang mengenai lalu lintas.
3. Pembuatan
peraturan mengenai batasan umur seseorang yang berhak memperoleh SIM.
4. Peraturan
yang mengharuskan pengecekan kondisi kendaraan untuk menjaga keamanan dan mencegah
terjadinya kecelakaan.
|
Melakukan penyuluhan ke
sekolah-sekolah untuk meberi pengarahan tentang berkendara yang baik dan
memberi tahukan bahwa usia di bawah 17 tahun belum diperbolehkan untuk
mengendarai kendaraan bermotor ke sekolah maupun untuk bepergian sendiri.
Penyuluhan juga dapat dilakukan kepada
masyarakat umum pengenai cara berkendara yang baik untuk menekan terjadinya
kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
|
2
|
Pencemaran Lingkungan (air dan udara)
|
Faktor fisik: terdapat beberapa sungai
yang mengalir di Kabupaten Purworejo.
Faktor sosial: terdapat beberapa
kawasan permukiman yang berada di bantaran sungai yang mengalir di Kabupaten
Purworejo. Masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut tidak jarang dengan
sengaja ataupun tidak sengaja membuang sampah ke sungai. Sampah-sampah
tersebut dapat menyebabkan pencemaran air sungai yang dapat mengganggu
kualitas air sungai dan menghambat aliran sungai.
Faktor ekonomi: terdapat beberapa
pabrik yang ada di kabuaten Purworejo diantaranya pabrik tekstil, pabrik
kayu, dan pabrik rokok. Cerobong-cerobong asap yang dimiliki oleh
pabrik-pabrik tersebut dapat menyebabkan pencemaran udara akibat asap yang
dihasilkan oleh pabrik tersebut. Terdapatnya pasar yang berada di dekat
sungai juga dapat menyababkan pencemaran oleh adanya pembuangan limbah pasar
ke dalam sungai.
|
Wilayah yang memiliki potensi
pencemaran lingkungan dalam kategori tinggi yaitu wilayah yang berada di
sekitar pabrik. Potensi pencemaran tertinggi yang dapat dirasakan yaitu
pencemaran akan kualitas udara yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan
ataupun gangguan kesehatan yang lainnya.
Sedangkan kawasan yang memiliki resiko
tinggi terhadap pencemaran air yaitu kawasan di sekitar sungai yang ada di
sekitar sungai khususnya sungai yang melewati pusat kabupaten Purworejo.
Pencemaran air ini dapat berupa menurunnya kualitas air akibat terdapatnya
zat-zat yang merubah warna air dan menyebabkan bau air yang ada menjadi
berbau tidak sedap bahkan berbau busuk.
|
Usaha yang dilakukan untuk mencegah
atau mengurangi pencemaran lingkungan yaitu dengan adanya peraturan dan
membuat himbauan untuk menjaga lingkungan.
|
Usaha yang bisa ditingkatkan untuk
mencegah terjadinya pencemaran lingkungan adalah dengan peninjauan kembali
tata kelola penggunaan lahan di Kabupaten Purworejo. Tata kelola tersebut
dapat berupa penentuan kawasan yang baik digunakan untuk kawasan industri
agar tidak mengganggu kehidupan masyarakat sekitar.
|
C.
Bencana
Sosial
No
|
Bahaya
|
Vulnerability
|
Risk
|
Capability
|
Usaha
Yang Ditingkatkan Untuk Mengurangi Resiko
|
1
|
Peredaran Narkoba dan Minuman Keras
|
Faktor Fisik: kondisi Kabupaten
Purworejo yang kompleks yang terdapat dataran tinggi, dataran rendah sampai
kawasan pesisir. Dengan kondisi fisik seperti itu menyebabkan peredaran
narkoba maupun minuman keras agak susah untuk di pantau.
Faktor Sosial: semakin banyak perilaku
anak muda bahkan anak usia dibawah 17 tahun yang sudah mulai mengenal
pergaulan yang kurang sehat. Perilaku mereka dapat menyababkan peredaran
narkoba bahkan peredaran miras meraja lela. Perilaku masyarakat yang kurang
menghargai orang lain dan memilih menyelesaikan masalah melalui hal-hal yang
tidak positif juga dapat menyebabkan peredaran ke-2 barang haram tersebut
semakin meraja lela. Contohnya seperti saat ada acara hajatan atau acara
konser musik terdapat beberapa oknum yang dengan sengaja membawa minuman
keras untuk mabuk-mabukan dan membuat rusuh suasana yang sedang berlangsung.
Faktor ekonomi: kebnyakan masyarakat
yang mengonsumsi miras adalah masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah.
Mereka membeli minuman keras dengan harga yang murah dan mencampurnya dengan
bahan-bahan lain sehingga menjadi miras oplosan.
|
Seluruh wilayah di Kabupaten Purworejo
memiliki potensi resiko yang tinggi terhadap peredaran miras dan narkoba.
Resiko tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi
morfologi bahkan kondisi sosial masyarakatnya.
|
Pembuatan peraturan daerah mengenai
peredaran miras dan narkoba. Penyuluhan kepada pelajar maupun masyarakat umum
mengengai akibat dari mengonsumsi barang haram tersebut. Kampanye untuk
mencegah dan mengurangi peredaran miras dan narkoba juga dilakukan melalui
iklan yang dapat dipasang di pinggir jalan dan bahkan melalui iklan di media
cetak ataupun media elektronik.
|
Upaya yang dapat ditingkatkan adalah
kesadaran dari masing-masing masyarakat sendiri untuk menjaga lingkungan
sekitar agar tidak terdapat peredaran miras dan narkoba di wilayahnya.
Petugas yang berwenang juga dapat lebih sering melakukan razia atau
pemeriksaan kepada pedagang-pedagang yang sekiranya bisa saja menjual miras
agar masyarakat tidak bisa dengan mufah mendapatkan barang tersebut.
Sedangkan untuk mencegah peredaran narkoba juga bisa dilakukan dengan cara memberikan
perhatian kepada orang-orang sekitar agar tidak menggunakan barang haram
narkoba.
Orang tua juga dapat meningkatkan
pengawasannya terhadap anak-anak mereka dan memberikan pengarahan dan kasih
sayang sehingga anak tidak melampiaskan emosi atau hasratnya terhadap
barang-barang haram tersebut.
|
2
|
Kenakalan Remaja
|
Faktor Fisik: wilayah Kabupaten
Purworejo yang dilalui jalur transportasi yang menghubungkan antara Propinsi
DIY dengan Propinsi Jawa Tengah menyebabkan perkembangan yang cukup pesat.
Faktor sosial: berkembangnya teknologi
dan kemampuan masyrakat terutama kalangan remaja dalam mengakses informasi
menyebabkan berubahnya kebiasaan dan perilaku mereka. Perkembangan teknologi
memudahkan masyarakat terutama remaja dalam mengakses informasi tentang
berbagai topik seperti mengakses situs-situs yang belum patut mereka
kunjungi. Kemudahan akses informasi tersebut secara langsung memberikan
pegaruh terhadap kebiasaan dan perilaku mereka. Berkurangnya perhatian dan
sikap kepedulian terhadap orang lain juga dapat menyababkan seorang remaja
melakukan sebuah kenakalan untuk mencari perhatian. Terjadang kenakalan
tersebut dilakukan untuk membuat dirinya diterima oleh kelompok bermainnya.
Faktor Ekonomi: kebanyakan remaja yang
melakukan kenakalan adalah remaja dari kalangan menengah keatas, namun tak
dipungkiri juga bahwa remaja dari kalangan ekonomi bawah juga ada yang
melakukan kenakalan serupa. Ditunjang oleh fasilitas dan uang saku yang
mereka dapat dari orang tua mereka menyebabkan kebanyakan dari mereka
menyalah gunakan fasilitas tersebut untuk kegiatan yang kurang positif.
|
Kabupaten Purworejo memiliki potensi
kenakalan remaja yang tinggi.
|
Mewajibkan anak untuk mengikuti wajib
belajar dan mewajibkan anak usia sekolah untuk mengikuti ekstrakurikuler di
sekolah masing-masing. Penanaman nilai-nilai agama juga dilakukan baik oleh
orang tua maupun sekolahan. Nilai-nilai tatakrama dan nilai-nilai kesopanan
juga diajarkan oleh orang tua maupun sekolahan dan lingkungan tempat tinggal.
|
Penambahan fasilitas umum sebagai
sarana bagi remaja dan masyarakat untuk menyalurkan hobi mereka. Dengan
adanya fasilitas tersebut dapat mengalihkan hasrat remaja untuk melakukan
hal-hal negatif menjadi kegiatan yang lebih positif.
Peran keluarga juga perlu ditingkatkan
seperti meningkatkan perhatian dan kasih sayang terhadap anak mereka, orang
tua dapat dapat berperan sebagai teman curhat dan teman beraktivitas ataupun
sebagai pengawas bagi anak mereka dalam melakukan kegiatan.
Melakukan pembinaan terhadap
remaja-remaja yang sudah terlanjur terjerumus dalam dunia kenakalan.
Bimbingan trsebut dapat dilakuakn melalui kegiatan keagamaan ataupun
pelatihan keterampilan agar mereka dapat menyalurkan tenaganya untuk kegiatan
yang lebih bermanfaat dan tidak mengulangi lagi kenakalannya.
|
Komentar
Posting Komentar