Mengukur kelembabab udara


I.                   TUJUAN
1.      Dapat mengoprasikan alat pengukur kelembaban relatif massa udara yaitu aspiration psychrometer model asmann dan hygrometer.
2.      Mengetahui asas kerja aspiration psychrometer model asmann dan hygrometer.
3.      Dapat menentukan kelembaban udara relatif.

II.                DASAR TEORI
Kelembaban udara sering disbut juga kelengasan udara. Kemampuan udara mengandung uap air (Walter Hoding Capacity) tergantung kepada temperatur udara yang bersangkutan. Teori Walter Hoding Capacity menyatakan bahwa semakin tinggi temperatur suatu udara maka kemampuan mengandung uap air semakin besar, semakin rendah temperatur suatu udara kemampuan mengandung uap air semakin kecil.
Kelembaban udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. Jumlah uap air dalam udara ini sebetulnya hanya sebagian kecil saja dari seluruh atmosfer. Yaitu hanya kira-kira 2% dari jumlah massa. Akan tetapi uap air ini merupakan komponen udara yang sangat penting ditinjau dari segi cuaca dan iklim. Sebagian gas-gas yang menyusun atmosfer yang dekat permukaan laut relatif konstan dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Sedangkan uap air merupakan bagian yang tidak konstan, bervariasi dari 0% sampai5%
Kelambaban udara relatif adalah perbandingan dari massa uap airyang nyata dari suatu sampel dengan udara jenuh dalam volume dan suhu yang sama (dinyatakan dalam persen) 


III.             ALAT dan BAHAN
1.      Apiration psychrometer model asmann
2.      Hygrometer
3.      Alat tulis
Apiration psychrometer model asmann terdiri dari 6 komponen pokok yaitu:
1.      Kipas penghisap udara melalui lubang 5.
2.      Thermometer bola basah yang ujungnya dibalut dengan kain katun.
3.      Thermometer bola kering.
4.      Bahan steinless steel sebagai pelindung.
5.      Lubang tempat masuk udara sekitar saat kipas berputar.
6.      Pemutar kipas yang diputar 3x1/2 putaran.
Hygrometer:
Hygrometer merekam dua macam data yaitu data kelembaban relatif(dalam persen) dan data temperatur (dalam derajad Celcius). Alat ini terdiri dari: alat perekam temperatur dalam oC (100oC-400oC) dan bahan higroskopis terdiri dari rambut yang peka terhadap kandungan air di udara.
IV.             LANGKAH KERJA
1.      Menggunakan aspirator psychrometer model asmann:
a.       Pastikan kedua thermometer dalam kondisi normal, suhu sama.
b.      Basahi thermometer bola basah sampai jenuh aquads.
c.       Putar kipas penghisap udara 3,5-4 putaran.
d.      Perhaatikan kedua thermometer (bola basah dan bola kering) maka akan terlihat air raksa pada thermometer bola basah akan turun sementara thermometer bola kering akan sedikit mengalami penurunan. Ikuti terus dengan seksama maka suatu saat penurunan air raksa temperatur bola basah akan berhenti. Bila ada gejala air raksa akan naik kembali cepat baca dan catat. Kadang-kadang suhu tetap berhenti sejenak dan turun kembali, maka ikuti terus sampai penurunannya berhenti kemudian baca dan catat.
e.       Lihat dan catat temperatur pada thermometer bola kering dan thermometer bola basah.
f.       Hitung selisih temperatur tercatat pada kedua temperatur tersebut( thermometer bola kering dikurangi temperatur bola basah).
g.      Kemudian masukkan pada tabel untuk mengetahui berapa persen kelembaban relatif massa udara.
2.      Menggunakan Hygrometer:
a.       Lindungi alat dari radiasi matahari langsung.
b.      Diamkan sesaat kurang lebih 10 menit sebelum dibaca datanya.
c.       Jangan digerakkan atau terkena getaran saat dibaca.
d.      Ventilasi di belakang alat jangan sampai tertutup.

V.                HASIL dan PEMBAHASAN
Tabel Pengamatan Kelembaban Relatif
No
Tempat
Suhuawal (bb)
( ̊ C)
Bk
(awalakhir)
( ̊ C)
Bb (akhir)
( ̊ C)
1
Taman KHD
30 oC
31 oC
28oC
2
Taman Ganesha
31 oC
30.5 oC
28 oC

Pengukuran menggunakan Hygrometer
No
Tempat
Suhu (°C)
Kelembaban (%)
1.
Taman KHD
25°C
68%
2.
Taman Ganesha
26°C
66%

Dari hasil pengukuran di dapati hasil seperti tertulis diatas kelembaban relatif di Taman KHD lebih tinggi dibandingkan dengan kelembaban relatif yang ada di Taman Ganesha. Yaitu didaerah Taman KHD suhu yang terukur adalah 25oC dan kelembaban relatif yang terukur adalah 68%. Hal tersebut dapat terjadi karena apabila suhu suatu tempat rendah maka kelembaban relatifnya tinggi karena hal itu membuktikan bahwa keadaan kelembaban udara telah mendekati titik jenuhnya. Selain itu di kawasan Taman KHD terdapat banyak vegetasi, hal itu mempengaruhi kondisi kelembaban relatif yang terdapat di kawasan Taman KHD. Kelembaban relatif tersebut juga dipengaruhi oleh waktu di mana kita melakukan pengukuran.
Sedangkan kelembaban relatif yang terukur adalah 66% dengan suhu 26oC. Kelembaban relatif yang terukur lebih rendah dibandingkan dengan yang terukur di Taman KHD. Seperti pada penjelasan yang ada di Taman KHD, kelembaban relatif akan semakin kecil jika suhunya semakin meningkat. Selain itu saat dilakukan pengukuran, tekanan udara yang terdapat di kedua tempat tersebut rendah, sehingga kemampuan menampung uap air juga rendah. Selain itu saat dilakukan pengukuran adalah pada sore hari. Sehingga sinar matahari sudah sedikit akibatnya penguapan yang terjadipun tidak sebanyak pada siang hari, sehingga uap air yang terdapat pada dua daerah tersebut juga rendah. Dan suhu yang terukurpun rendah sehingga kelembaban relatif yang terukur juga rendah.
Kelembaban yang terdapat di Taman KHD lebih tinggi dibanding yang ada di Taman Ganesha karena suhu yang dimiliki Taman KHD lebih rendah akan tetapi Taman KHD memiliki tekanan udara yang lebih tinggi sehingga kelembaban udara relatif yang terukur juga tinggi. Dan vegetasi yang ada di Taman KHD Juga lebih rimbun sehingga sinar matahari yang terdapat di Taman KHD juga lebih sedikit, hal ini menyebabkan kelembaban relatif Taman KHD lebih besar. Selain itu kerapatan massa udara juga berpengaruh terhadap kelembaban udara di taman KHD dan taman ganesha, kerapatan udara di tamam KHD dan taman ganesha saat pengukuran adalah rengang hal tersebut disebabkan oleh uap air sudah banyak dilepaskan ke atmosfer sehingga volume pada udara sudah banyak berkurang. Rangangnya masaa udara menyebabkan kelembaban udara di taman KHD dan taman ganesha menjadi rendah.
Perbedaan kelembaban udara yang terukur di daerah tersebut dapat berbeda-beda dikarenakan beberapa faktor yaitu:
a.       Suhu atau temperatur udara
Suhu atau temperatur udara sangat berpengaruh terhadap kelembaban udara, karena seperti teori Walter Hoding Capacity yang menyatakan bahwa semakin tinggi temperatur udara maka kemampuan mengandung uap air semakin besar dan semakin rendah temperatur udara maka semakin rendah pula kemampuan untuk mengandung uap air.
b.      Kondisi alat
Kondisi alat pengukur yang digunakan sangat penting, apabila alat yang digunakan untuk mengukur tidak dalam keadaan baik atau kurang ideal maka hasil yang didapat juga tak semaksimal saat alat dalam kindisi baik.
c.       Waktu saat pengukuran
Pengukuran yang dilakukan di pagi, siang, bahkan sore akan menunjukkan atau memberikan gasil yang berbeda pada kelembaban relatif udara yang terukur.


VI.             DAFTAR PUSTAKA
Hadori, Udia Haris. 2010. Pengantar Meteorologi. Yogyakarta:
           Universitas Negeri Yogyakarta
Wisnubroto, Sukardi. 1983. Asas-asas Meteorologi Pertanian. Jakarta:
Galia Indonesia.

Komentar

Postingan Populer